Jurnal Hari

Mengasah Kapak dan Menjahit Jala — Kenapa Kita Harus Meluangkan Waktu untuk Belajar

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seorang penebang kayu muda yang penuh semangat. Di hari pertama bekerja, dia berhasil menebang 10 pohon. Hari kedua, dia bekerja lebih keras dan menebang 12. Hari ketiga, dia menambah waktu kerjanya, dan hasilnya naik jadi 13 pohon.

Merasa kemampuannya meningkat, dia semakin bersemangat. Dia mulai datang lebih pagi, pulang lebih malam. Tapi anehnya — meskipun usaha dan waktunya bertambah, jumlah pohon yang bisa dia tebang justru menurun. Hari keempat hanya 10. Hari kelima turun jadi 7. Hari keenam hanya 5.

Frustrasi, dia mengeluh: “Aku sudah bekerja lebih keras dari sebelumnya, tapi kenapa hasilnya malah semakin sedikit?”

Seorang penebang tua yang memperhatikan dari jauh akhirnya mendekat, tersenyum, dan berkata: “Kapan terakhir kali kau mengasah kapakmu?”

pemuda itu menjawab: "Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sibuk menebang pohon!"

penebang tua: "Kamu pikir menambah tenaga akan menambah hasil. Tapi lihat kenyataannya, yang kamu tambah hanya lelah. Kau tidak membutuhkan waktu yang lebih banyak, tapi cara yang lebih baik."

Pemuda itu terdiam, memandangi kapaknya yang kusam.

penebang tua:

"Kapak yang paling tajam pun akan tumpul kalau dipakai terus-menerus tanpa diasah. Jangan takut berhenti sejenak untuk mengasah kapakmu."


Begitu Juga dengan Kita

Kita sering kali berpikir: “Asal kerja lebih keras, hasilnya pasti lebih banyak.” Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Kadang justru kerja lebih keras tanpa jeda malah membuat kita lelah, burnout, dan… stuck.

Coba lihat sekelilingmu:

Mereka semua mungkin sudah bekerja lebih keras, tapi tanpa “mengasah kapak” — mereka tidak bekerja lebih cerdas.


Menjahit Jala di Tengah Lautan Kesibukan

Sebagaimana seorang nelayan, saat ombak besar datang dan tak bisa melaut, mereka memperbaiki jalanya, alih-alih berdiam diri dan mengeluh. Dia tahu: ini bukan waktu untuk mengeluh, tapi kesempatan memperkuat peralatan. Ketika laut kembali tenang, dia siap menangkap lebih banyak ikan dari sebelumnya. Ini tentang bersiap untuk bekerja lebih baik.


Belajar di Luar Pekerjaan Itu Bukan Tambahan, Tapi Keperluan

Lulus dari sekolah lalu bekerja, bukan berarti berhenti untuk belajar. Waktu yang kita gunakan untuk membaca, belajar hal baru, mengevaluasi proses, dan memperbaiki cara kerja — itu bukan membuang waktu. Itu investasi. Ilmu dan keterampilan adalah "alat" kita, sebagaimana kapak bagi seorang penebang kayu dan jala bagi seorang nelayan. Satu-satunya cara mengasah "alat" itu adalah dengan belajar.

Mau kerja lebih cepat? Belajar.
Mau hasil lebih baik? Belajar.
Mau keluar dari rutinitas yang stagnan? Belajar.

Karena dunia terus berubah. Masalah yang kita hadapi juga berubah. Cara kita memberi solusi pun sering kali harus berubah. Kalau kita berhenti belajar, kita diam di tempat… sementara dunia terus melaju.


Jadi… Kapan Terakhir Kamu Mengasah Kapakmu?

#pengembangan-diri