Jurnal Hari

Mengapa Kita Tidak Perlu Menganggap Semua yang Orang Katakan secara Personal

Kita semua pernah mengalami momen ketika kata-kata atau tindakan orang lain terasa sangat personal. Kadang-kadang, kita cenderung merasa terluka, marah, atau bahkan meragukan nilai diri kita sendiri berdasarkan apa yang orang lain katakan atau lakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua yang dikatakan atau dilakukan orang lain harus dianggap personal.

Terima Kenyataan Bahwa Semua Orang Punya Perspektifnya Sendiri

Setiap orang melihat dunia melalui lensa perspektifnya sendiri. Pendapat, komentar, atau tindakan mereka seringkali lebih tentang diri mereka sendiri daripada tentang kita. Mereka mungkin memiliki pengalaman, keyakinan, atau perasaan yang memengaruhi cara mereka berbicara atau bertindak. Jadi, ketika seseorang mengatakan sesuatu, pertimbangkan bahwa itu bisa jadi tentang mereka, bukan tentang kita.

Mengenal Nilai Diri Sendiri

Memiliki pemahaman yang kuat tentang siapa kita dan apa yang kita nilai adalah kunci untuk tidak menganggap semua yang dikatakan orang lain sebagai sesuatu yang personal. Ketika kita memiliki keyakinan yang kokoh tentang diri dan nilai-nilai kita, kita akan lebih mudah menilai komentar atau tindakan orang lain tanpa merasa terancam. Ketika kita tahu betul siapa diri kita, kata-kata orang lain tidak akan menggoyahkan perasaan.

Praktik Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan dan perspektif orang lain. Ketika seseorang mengatakan sesuatu yang mungkin terasa personal, coba pertimbangkan apa yang mungkin dialami atau rasakan oleh mereka. Ini tidak berarti kita harus menerima atau menyetujui komentar tersebut, tetapi dengan memahami bahwa orang lain juga memiliki perasaan dan pengalaman, kita dapat mengatasi situasi dengan lebih bijak.

Pertimbangkan Latar Belakang dan Motivasi

Pertimbangkan latar belakang dan motivasi dari komentar atau tindakan yang diberikan. Apakah orang tersebut memiliki niat baik ataukah mereka mencoba untuk mengganggu? Apakah mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang situasi kita? Menggali lebih dalam mengenai niat dan pengetahuan mereka dapat membantu kita melihat lebih jelas apakah sesuatu benar-benar harus dianggap sebagai personal.

Belajar untuk Menerima Kritik yang Bermakna

Terakhir, penting untuk membedakan antara kritik yang konstruktif dan komentar yang tidak relevan. Kritik yang bermakna dapat membantu kita tumbuh dan berkembang, sedangkan komentar yang tidak berdasar pada fakta atau hanya bertujuan merendahkan tidak perlu dianggap sebagai personal.

Contoh

Ada orang yang melontarkan komentar ini ketika tahu saya melakukan aktivitas mendaki gunung. "Ngapain naik gunung? Udah repot, capek, tidur ga nyaman. Mendingan di rumah aja".

Jika saya menganggapnya secara personal, itu akan terdengar seperti mereka berusaha mengatakan bahwa kita adalah orang bodoh. Orang yang sengaja memilih kesengsaraan, padahal ada pilihan lain yang lebih nyaman. Namun jika diteliti kembali, kita bisa lihat jelas bahwa kata-kata ini muncul dari sudut pandang kepraktisan dan kenyamanan.

Perlu waktu untuk bisa benar-benar mengenal diri kita sendiri. Saya melihat aktivitas mendaki gunung dari sisi pengembangan diri, bahwa itu adalah sebuah kesulitan terukur dan terencana dengan tujuan melatih diri. Ada aspek latihan fisik, mental dan bahkan kemampuan sosial. Selain itu, saya adalah orang yang suka dengan aktivitas luar ruang, berada di alam membuat saya merasa nyaman. Jadi sekarang semua menjadi masuk akal.

Orang tua pun awalnya turut memberi komentar. Di sini saya berusaha memahami latar belakang dan motivasi mereka, tidak ada orang tua yang suka melihat anaknya kesulitan, apalagi berada dalam situasi bahaya.

Saya mempraktikkan empati di sini, memahami bahwa orang tua saya mungkin melihat aktivitas ini sebagai sesuatu yang ekstrim dan berbahaya. Itu mungkin benar di zaman mereka, dan fakta bahwa mereka sendiri belum pernah melakukannya, sulit untuk punya gambaran jelas tentang aktivitas ini.

Sementara di zaman ini, semua hal yang mendukung aktivitas mendaki gunung dengan aman sudah tersedia. Informasi bisa ditemukan dengan mudah di internet, peralatan bisa disewa atau dibeli dengan murah, dan gunung sendiri sudah dikelola oleh masyarakat dengan standar wisata.

Kesimpulan

Memahami bahwa tidak semua yang dikatakan atau dilakukan oleh orang lain harus dianggap sebagai sesuatu yang personal adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional kita. Ketika kita mampu melepaskan diri dari pemikiran bahwa semuanya berpusat pada diri kita, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan percaya diri.

Ingatlah bahwa nilai diri kita sejatinya tidak bergantung pada pendapat orang lain. Sebagai gantinya, nilai diri kita dibentuk oleh nilai-nilai, tindakan, dan tekad kita sendiri.

Whatever they do or say, you will always keep your value.

#pengembangan-diri